Tuesday, May 20, 2014

Contoh Hubungan Perdagangan Internasional di Indonesia

HUBUNGAN PERDAGANGAN INDONESIA DENGAN SWEDIA



Hubungan perdagangan Swedia-Indonesia telah berlangsung lama meski kedua negara dipisahkan jarak geografis yang jauh. 

Kunjungan kapal layar Swedia, Götheborg, ke Jakarta tahun lalu mengingatkan kontak antara negara kita yang sudah berlangsung lama. Beberapa perusahaan Swedia bahkan sudah ada di Indonesia sejak awal abad lalu. Perusahaan telekomunikasi Swedia, Ericsson, berdiri tahun 1876 dan kini sedang merayakan 100 tahun keberadaannya di Indonesia. 

Bagi perusahaan Swedia, Indonesia adalah salah satu pasar paling menarik dan paling cepat pertumbuhannya di Asia. Perdagangan antara kedua negara meningkat pesat pada tahun-tahun terakhir ini. Indonesia telah menjadi tujuan ekspor terbesar di Asia Tenggara bagi Swedia. 

Ekspor utama adalah peralatan produksi untuk industri pulp dan kertas serta peralatan telekomunikasi. Tahun lalu, ekspor Swedia untuk mesin pulp dan kertas ke Indonesia meningkat 267 persen dan ekspor peralatan telekomunikasi tumbuh 73 persen. 




Hubungan Perekonomian Indonesia - Jepang

Perdagangan :




    Bagi Indonesia, Jepang merupakan negara mitra dagang terbesar dalam hal ekspor-impor Indonesia. Ekspor Indonesia ke Jepang bernilai US$ 23.6 milyar (statistic Pemerintah RI), sedangkan impor Indonesia dari Jepang adalah US$ 6.5 milyar sehingga bagi Jepang mengalami surplus besar impor dari Indonesia (tahun 2007)
          Komoditi penting yang diimpor Jepang dari Indonesia adalah a.l. minyak, gas alam cair, batubara, hasil tambang, udang, pulp, tekstil dan produk tekstil, mesin, perlengkapan listrik, dll. Di lain pihak, barang-barang yang diekspor Jepang ke Indonesia meliputi mesin-mesin dan suku-cadang, produk plastik dan kimia, baja, perlengkapan listrik, suku-cadang elektronik, mesin alat transportasi dan suku-cadang mobil.





Investasi :



    Investasi langsung swasta dari Jepang ke Indonesia yang menurun sehubungan dengan stagnasi yang dialami perekonomian Indonesia akibat krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1997, kini belumlah pulih sepenuhnya, namun Jepang tetap menempati kedudukan penting di antara negara-negara yang berinvestasi di Indonesia. 
Dalam jumlah investasi langsung asing di Indonesia dari tahun 1967 hingga 2007, Jepang menduduki tempat pertama dengan angka 11,5% dalam kesuluruhannya.




    Terdapat kurang lebih 1000 perusahaan Jepang beroperasi di Indonesia (sumber: JETRO). Perusahaan-perusahaan tersebut memperkerjakan lebih dari 32 ribu pekerja Indonesia yang menjadikan Jepang sebagai negara penyedia lapangan kerja nomor 1 di Indonesia (sumber: BKPM).




Kerjasama Ekonomi



    Indonesia merupakan negara penerima ODA (bantuan pembangunan tingkat pemerintah) terbesar dari Jepang (berdasarkan realisasi netto pembayaran pada tahun 2005 adalah US$1.22 milyar, yaitu + 17% dari seluruh ODA yang diberikan Jepang)
Selain itu, realisasi bantuan untuk tahun 2006 adalah :


 HUBUNGAN PERDAGANGAN ANTARA INDONESIA DENGAN MALAYSIA




Neraca Perdagangan Bilateral Malaysia - Indonesia
Pada tahun 2009, impor Malaysia dari Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan dengan ekspornya ke Indonesia. Tingginya impor tersebut menyebabkan terjadinya surplus bagi Indonesia sebesar USD 1,63 milyar pada neraca perdagangannya dengan Malaysia. Jika dibandingkan dengan tahun 2008, surplus pada neraca perdagangan tersebut naik sebesar 57,30%, dimana surplus tahun 2008 hanya berjumlah USD 1,03 milyar. Dalam periode 5 tahun terakhir yaitu dari tahun 2005 hingga 2009 Indonesia selalu mengalami surplus, surplus terendah terjadi pada tahun 2006 dimana nilainya hanya sebesar USD 885,94 juta, sedangkan yang terbesar terjadi pada tahun 2009 (Tabel 7).
Total Nilai Perdagangan Bilateral Malaysia - Indonesia
Peningkatan hubungan dagang antara Malaysia dan Indonesia dapat dilihat dari trend total perdagangannya pada periode 2005 - 2009 yang nilainya relatif cukup besar yaitu meningkat rata-rata sebesar 12,69% per tahun. Jika pada tahun 2005 total nilai perdagangan kedua negara hanya berjumlah USD 7,70 milyar, pada tahun 2008 nilai tersebut menjadi USD 13,48 milyar, tetapi disebabkan krisis pada 2009 nilai tersebut kembali menurun menjadi USD 11,44 milyar.
Pada 2009, total nilai perdagangan bilateral antara Indonesia – Malaysia mencatat jumlah USD 11,44 milyar, turun sebesar 15,11%% berbanding periode yang sama tahun 2008. Berdasarkan total nilai perdagangan dari negara yang menjadi mitra dagang Malaysia, maka Indonesia berada di peringkat ke tujuh di bawah China, Singapura, Amerika Serikat, Jepang, Thailand dan Korea Selatan. Menurunnya total nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Malaysia disebabkan oleh menurunnya aktifitas usaha antara kedua negara sebagai dampak krisis ekonomi.
Ekspor Malaysia ke Indonesia
Ekspor Malaysia ke Indonesia sejak tahun 2005 – 2009 terus meningkat setiap tahunnya, jika pada tahun 2005 nilainya hanya sebesar USD 3,32 milyar, pada tahun 2009 nilai ekspor tersebut menjadi USD 4,91 milyar. Berdasarkan data statistik, pada periode 5 tahun tersebut, trend ekspor Malaysia ke Indonesia meningkat rata-rata sebesar 12,81% per tahun.
Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, ekspor Malaysia ke Indonesia menurun dari USD 6,22 milyar pada 2008 menjadi USD 4,91 milyar pada tahun 2009 atau turun sebesar 21,13%. Nilai kelompok mata dagangan ekspor terbesar ke Indonesia pada 2009 yaitu kelompok SITC 4 (mineral fuels, lubricants, etc) dengan, nilai ekspornya sebesar USD 1,25, diikuti oleh kelompok machinery & transport equipment sebesar USD 1,19 milyar.
Impor Malaysia Dari Indonesia
Pada tahun 2009, Malaysia mengimpor berbagai jenis produk komoditi dari Indonesia senilai USD 6,53 milyar, terjadi penurunan sebesar 9,94% jika dibandingkan dengan impor pada tahun 2008 yang berjumlah USD 7,25 milyar. Rata-rata pertumbuhan (trend) impor Malaysia dari Indonesia pada periode tahun 2005 – 2009 yaitu sebesar 12,58% per tahun.
Berdasarkan statistik tahun 2009, kelompok mata dagangan yang paling banyak di impor oleh Malaysia dari Indonesia yaitu manufactured goods; mineral fuels, lubricants, etc dan animal & vegetables oils & fats dengan nilai masing-masing sebesar USD 1,50 milyar; USD 1,26 milyar dan USD 1,13 milyar.
Investasi
Dari sejumlah sumber di Malaysia maupun dari pertanyaan yang diajukan oleh sejumlah pengusaha kepada KBRI, nampak bahwa Malaysia menunjukkan minat yang sangat besar untuk meningkatkan investasinya di Indonesia di sejumlah sektor. Hal ini tercermin dengan melonjaknya nilai investasi pada beberapa tahun terakhir terutama di sektor perbankan, perkebunan dan telekomunikasi. Pada tahun 2009 terdapat sejumlah 8 izin usaha tetap yang dikeluarkan bagi perusahaan Malaysia dengan nilai realisasi investasi mencapai USD 7,1 juta. Dengan nilai realisasi investasi yang demikian, pada periode hingga Februari 2009, Malaysia menempati peringkat ke-11 dalam realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) per negara. Sementara itu data dari Pemerintah Malaysia menunjukkan hingga kuartal ke-3 nilai investasi Indonesia di Malaysia adalah USD 87,436 juta (RM 315 juta) dan investasi Malaysia di Indonesia mencapai USD 328,651 juta (RM 1,184 miliar).
Pariwisata
Baik Indonesia maupun Malaysia berusaha mendorong sektor pariwisata sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonominya. Bagi Malaysia, Indonesia merupakan salah satu negara asal wisatawan asing paling besar dengan jumlah wisatawan mencapai 1.952.928 wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Malaysia pada tahun 2009. Sementara itu dengan menghitung dampak krisi ekonomi global, diproyeksikan 930 ribu turis asal Malaysia akan berkunjung ke Indonesia pada tahun 2009.
Dalam tahun 2009, Malaysia mengklaim telah dikunjungi 23,6 juta wisatawan asing. Tingginya arus kunjungan wisatawan asing ke Malaysia tidak terlepas dari faktor promosi di luar negeri yang sangat gencar, kondisi infrastruktur yang memadai, tersedianya fasilitas pendukung lainnya dan program Malaysia My Second Home yang menjadikan banyak warga asing bermukim di Malaysia.
Fenomena banyaknya turis mancanegara yang berkunjung ke Malaysia dapat menjadi salah satu peluang bagaimana untuk menarik mereka untuk melanjutkan kunjungannya ke Indonesia. Hal ini mengingat ragam obyek pariwisata dan budaya yang dimiliki secara komparatif jauh lebih banyak dimiliki Indonesia. Sehingga dalam hal ini promosi wisata Indonesia di Malaysia tidak saja ditujukan kepada masyarakat lokal tapi juga kepada turis dan warga asing yang tengah


 Perkembangan Hubungan Bilateral Indonesia-Singapura

Perdagangan :

Hubungan dan kerjasama bilateral Singapura – Indonesia dibidang ekonomi, perdagangan dan investasi sepanjang enam bulan pertama 2006 tidak sebaik tahun sebelumnya. Ekspor Singapura-Indonesia pada Kuartal II/2006, menurut IE Singapore, mencapai S$ 2,7 juta sementara pada Kuartal I/2006 mencapai S$ 2,9 juta setelah tahun 2005 mencapai 11.95 juta. Penurunan yang mencapai 1,4% dari Kuartal I/2006 dan hampir 18% jika dibandingkan tahun 2005 ini menurut IE Singapore disebabkan oleh lemahnya ekspor produk elektronik dan non-elektronik.

Ekspor produk elektronik ke Indonesia pada Kuartal I/2006 tumbuh hanya 1,4% dibanding 2005 yang mencapai 9,3%. Lemahnya ekspor ini merupakan dampak dari menurunnya penjualan consumer electronics (- 25%) dan parts of PCs (- 14%). Sedangkan penurunan ekspor non-elektronik yang hanya tumbuh 1,3% pada Kuartal I/2006 dari 22% pada 2005 adalah dampak dari rendahnya ekspor power machinery (- 57%). Sedangkan ekspor Indonesia ke Singapura menurut BPS, pada 2004 mencapai S$16.4 juta, sementara importnya mencapai S$13.7 juta. Tiga produk utama penyumbang pertumbuhan tersebut masing-masing adalah machinery & equipment, S$5,498 Juta, mineral Fuels, S$ 3,360 Juta, serta Chemicals, 1,681 juta. Sementara Impor Singapura-Indonesia pada 2005 mencapai S$12,989 juta. Impor utama Singapura dari Indonesia pada tahun 2005 meliputi peralatan kantor dan alat-alat data processing, produk petroleum refinery, dan mesin-mesin data processing. Sementara ekspor utama Singapura ke Indonesia pada tahun yang sama meliputi produk petroleum, electrical machinery, dan peralatan perkantoran dan data processing.

Neraca perdagangan antara Indonesia-Singapura selama 5 tahun terakhir (2001-2005) menunjukkan posisi surplus bagi Indonesia pada 2001,2002, 2003, sedangkan pada tahun 2004 dan 2005 Indonesia mengalami defisit masing-masing sebesar US$  84,87 juta dan US$ 1,63 milyar (meningkat sebesar 1,826,78%). Defisit terjadi akibat impor migas yang besar dari Singapura ke Indonesia pada dua tahun terakhir. Pada 2004 defisit perdagangan migas sebesar US$ 2,95 milyar dan pada 2005 tercatat sebesar US$ 5,77 milyar. Dalam perdagangan non-migas (2001-2005) Indonesia tetap surplus. Pada 2005 Indonesia mencatat surplus sebesar US$ 4,13 milyar sedangkan tahun 2004 tercatat surplus sebesar US$ 2,86 milyar. Pada tahun 2006 (Januari - Maret) perdagangan Indonesia defisit sebesar US$ -67,9 juta. Defisit disebabkan perdagangan migas tahun 2005 defisit US$  -5,7 milyar, sedangkan non-migas masih mencatat surplus sebesar US$ 4,1 milyar.

Ekspor Indonesia ke Singapura pada 2005 sebesar US$ 7,83 milyar, meningkat 30,64% dibandingkan dengan ekspor pada 2004 sebesar US$ 6.0 milyar (ekspor non-migas pada 2005 sebesar US$. 7,07 milyar, meningkat 31,13% dibandingkan ekspor non-migas 2004 sebesar US$ 5,39 milyar).  Pada tahun 2006 (Januari-Maret) nilai ekspor tercatat sebesar sebesar US$ 1,9 milyar naik sebesar 9,9 % dibandingkan periode yang sama tahun 2005 tercatat sebesar US$ 1,7 milyar. Ekspor non-migas sebesar US$ 5,3 milyar dan ekspor migas sebesar US$ 607,2  juta.

Impor Indonesia dari Singapura  pada 2005 sebesar US$ 9,47 milyar, naik 55,7% dibandingkan 2004 sebesar US$ 6,08 milyar  Impor non-migas tahun 2005 sebesar US$. 2,94 milyar, meningkat sebesar 16,2% dibandingkan 2004 sebesar US$ 2,53 milyar. Impor migas pada 2005 sebesar US$ 6,53 milyar, naik 83,77% dibandingkan impor 2004 sebesar US$ 3,55 milyar. Pada tahun 2006 (Januari-Maret) nilai impor tercatat sebesar sebesar US$ 2  milyar naik sebesar 8,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2005 tercatat sebesar US$ 1,8 milyar. Impor migas sebesar US$ 6,5 milyar dan impor non-migas US$ 2,9  milyar.

Data  Re-Ekspor  Singapura- Indonesia: menurut “Statlink” Indonesia merupakan negara mitra dagang kelima terbesar bagi Singapura. Re-ekspor Singapura-Indonesia tahun 2004 tercatat sebesar US$ 18,44 dan pada tahun 2005 tercatat sebesar US$ 20,42 milyar.



HUBUNGAN ANTARA INDONESIA DENGAN VICTORIA

Perdagangan :
Berdasarkan data tahun 2004  Australian Bureau of Statistic (ABS),
volume nilai ekspor Victoria ke Indonesia di tahun 2004 mencapai nilai
sebesar A$ 474,407,873 yang merupakan peningkatan dari tahun
sebelumnya yaitu A$373 juta. Sementara itu total impor dari Indonesia
tahun 2004 sebesar A$926,344,859. Ekspor Victoria ke Indonesia
terutama adalah dalam produk susu (dairy products), bahan mineral,
aluminium, daging dan bahan dasar industri sedangkan impor dari
Indonesia masih didominasi komoditi oleh minyak dan gas, namun
hubungan dagang tersebut dalam beberapa tahun terakhir sudah mulai
mengalami diversifikasi karena meluasnya kebutuhan di masing-masing
negara. Produk-produk Indonesia dari sektor non migas seperti mie
instant, peralatan plastik, kayu, produk kulit,  kertas dan peralatan listrik
serta suku cadangnya telah banyak memasuki pasar Victoria.
  
Dalam upaya memberi dorongan para pelaku bisnis Indonesia di Negara
Bagian Victoria, KJRI Melbourne bekerjasama dengan dua mahasiswa
Melbourne Business School (MBS) melakukan riset pasar sekitar 3 bulan
dari bulan Juli s/d September 2004 terhadap 3 sektor yang dinilai
potensial, yaitu sektor furnitur termasuk kerajinan, sektor produk
makanan dan sektor produk tekstil. Dari hasil riset yang telah disempurnakan melalui masukan yang diperoleh dalam seminar, telah
disusun sebuah buku “Paduan Bisnis di Negara Bagian Victoria-Australia:
Furnitur dan Kerajinan, Produk Pangan, Produk Garmen dan Tekstil” dan
telah disebarluaskan ke Kadin, Pemerintah Daerah dan UKM di seluruh
Indonesia sebanyak 1500 eksemplar. Secara umum dapat disimpulkan
bahwa Indonesia masih berpeluang untuk memperluas pangsa produk
Indonesia di pasar Victoria terutama di bidang furnitur, tekstil dan produk
makanan, walaupun harus diakui produk Indonesia masih jauh tertinggal
dibandingkan produk dari Cina, Thailand dan Malaysia. Umumnya
produk furnitur dam tekstil, Indonesia unggul di segmen menengah ke
atas.
b. Investasi
Pendataan investasi perusahaan dari Victoria di Indonesia yang
dilakukan oleh KJRI hanya dapat dilakukan berdasarkan jumlah
permintaan informasi maupun expression of interest untuk berinvestasi.
Selain itu,  Australian Bureau of Statistics  tidak secara spesifik
melakukan pencatatan outbound investment dari negara bagian Victoria. 
KJRI Melbourne mencatat bahwa investasi yang dilakukan perusahaan
dari Victoria di Indonesia pada umumnya masih berskala kecil dengan
proyek investasi umumnya di bawah A$100.000. Investasi tersebut
dilakukan di bidang penyediaan jasa maupun usaha perdagangan
eceran dan ekspor impor. 
  
Di lain pihak, investasi Indonesia di Australia sebagian besar dilakukan
melalui skema business migration investment, yaitu migrasi dengan motif
investasi. Berdasarkan pengamatan KJRI Melbourne, bidang investasi
yang dilakukan oleh WNI di Australia meliputi bidang-bidang usaha kecil
sampai menengah seperti penjualan retail, ekspor-impor, penyediaan
jasa konsultansi dan usaha di bidang rumah makan.
c. Pariwisata
Di bidang pariwisata, Bali, masih merupakan tujuan wisata yang paling
diminati wisatawan Australia. Disamping itu, daerah tujuan wisata lain
yang cukup diminati adalah Lombok, Yogyakarta dan Jakarta. Sejauh ini,
KJRI Melbourne telah menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai
travel agents, tour operators dan asosiasi-asosiasi terkait setempat
melalui pengiriman majalah dan brosur mengenai pariwisata di Indonesia.
Diharapkan, pada waktu yang tepat dan dengan didukung oleh bahanbahan promosi pariwisata yang memadai, dapat dilakukan serangkaian
kegiatan promosi terpadu di bidang pariwisata. 
Potensi daerah tujuan wisata bertaraf internasional di Indonesia yang
masih belum tersebar secara merata di seluruh wilayah Indonesia
merupakan salah satu kendala utama. Konsentrasi daerah tujuan wisata
utama masih terfokus pada Bali. Sedang daerah tujuan wisata potensial
lain seperti Yogyakarta dan Lombok, belum sepenuhnya dapat bersaing
dengan Bali.  d. Kerjasama Teknik
Sejak tahun 2002, Pemerintah Victoria telah merubah orientasi
kerjasamanya dengan negara-negara tetangga dan memilih untuk
menjalin hubungan yang lebih kuat dengan negara-negara yang dinilai
dapat memberikan benefit atau keuntungan bagi Negara Bagian Victoria,
baik dari segi perdagangan, investasi dan kerja sama teknik. Orientasi
kerja sama yang saat ini dilakukan oleh Negara Bagian Victoria adalah
menjalin hubungan dengan Asia Timur, khususnya Cina. 
  
Victorian Government Business Office (VGBO) di Jakarta didirikan pada
bulan Desember 1994, namun penutupannya pada bulan Juni 2002
telah memberikan dampak yang cukup besar bagi hubungan kerja sama,
khususnya kerja sama teknik Indonesia-Negara Bagian Victoria oleh
karena inisiatif kerja sama teknik pada umumnya merupakan hasil
negosiasi VGBO dengan Pemerintah Indonesia. 
  
Namun demikian, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Negara Bagian
Victoria juga merupakan tempat pelaksanaan kerja sama teknik pada
tingkat nasional atau government to government  Australia-Indonesia.
Kerja sama dimaksud dikembangkan di bawah skema  Overseas
Development Assistance  (ODA) yang diberikan oleh Pemerintah
Australia dan berbagai Lembaga Internasional seperti World Bank, Asia
Development Bank (ADB) dan Islamic Development Bank (IDB). 
  
Dua program utama Bantuan Luar Negeri/ODA Pemerintah Australia
kepada Pemerintah Indonesia di bidang kerja sama teknik yang
diselenggarakan di berbagai lembaga pendidikan di Melbourne adalah
berupa pelatihan maupun beasiswa pendidikan melalui  Australia
Development Scholarship  (ADS) dan  Indonesia Australia Specialised
Training Project (IASTP). 



Hubungan Ekonomi Indonesia-Tasmania


Hubungan ekonomi yang terjalin antara Victoria dengan Indonesia
meliputi beberapa sektor yaitu ekspor-impor, investasi, pariwisata dan
kerjasama tehnik.
a. Ekspor Impor
Data  Department of Economic Development Tasmania  tahun 2004,
perdagangan bilateral antara Indonesia dengan negara bagian Tasmania,
ekspor Tasmania ke Indonesia sebesar A$ 76, 79 juta menurun
dibandingkan tahun 2003 sebesar 101 juta dan impor dari Indonesia
sebesar A$ 56,223. Produk ekspor utama Tasmania ke Indonesia
meliputi processed metals dan metal products; dan produk makanan.

b. Investasi Di bidang investasi, seperti halnya dengan investasi negara bagian
Victoria di Indonesia, pendataan investasi perusahaan negara bagian
Tasmania di Indonesia sangat sulit untuk dilakukan.

c. Pariwisata
  
Berdasarkan pengamatan KJRI, terdapat sejumlah wisatawan dari
Tasmania yang melakukan kunjungannya ke Indonesia khususnya Bali.
Namun, jumlah wisatawan Tasmania tidak dapat dicatat oleh karena
point of departure internasional bagi Tasmania adalah Melbourne.

Kegiatan di Bidang Ekonomi KJRI Melbourne

a. Australia Indonesia Business Council (AIBC) Chapter Victoria 
  
AIBC adalah suatu lembaga yang bertujuan meningkatkan hubungan
dagang bilateral antara Indonesia dengan Australia. AIBC memiliki
counterpart di Indonesia yaitu the Indonesia-Australia Business Council
(IABC). AIBC memiliki chapter (cabang) di setiap negara bagian di
Australia. AIBC Melbourne diketuai oleh Mr. Philip Morrey dan
beranggotakan  corporate members  dan individual members yang
memiliki kepentingan usaha dengan Indonesia. Kegiatan-kegiatan AIBC
di Melbourne meliputi networking, seminar dan business missions yang
diselenggarakan bekerjasama dengan Konsulat Jendral RI di Melbourne.
Dalam waktu tiga bulan terakhir terdapat peningkatan jumlah anggota
yang cukup signifikan dari 25 anggota menjadi 41 anggota. Peningkatan
ini merupakan bentuk nyata upaya-upaya KJRI Melbourne untuk
memperkuat dan meningkatkan kerjasama ekonomi antara Indonesia
dengan Australia, khususnya negara bagian Victoria.

b. Perwakilan KADIN di Melbourne
  
Kantor perwakilan KADIN di Melbourne dibuka pada tanggal 9 Februari
2004 oleh Ketua Umum pada waktu itu, Bapak Aburizal Bakrie.
Perwakilan ini adalah yang pertama bagi KADIN di luar Indonesia dan
dikepalai oleh Mr. Robert Murdoch untuk menjalankan berbagai kegiatan
promosi dan kerjasama di bidang perdagangan. Kota Melbourne dipilih
terutama karena potensi dan peluang kerjasama yang sangat besar
dengan Indonesia. 

c. Indonesia Business Forum in Melbourne (IBF-M Inc)
  
Bersamaan dengan dibukanya kantor perwakilan KADIN di Melbourne
pada tanggal 9 Februari 2004, pembentukan IBF-M dideklarasikan.
Deklarasi ini merupakan hasil pertemuan dari kalangan pengusaha
Indonesia pada tanggal 6 Februari 2004 yang difasilitasi oleh Konsulat
Jendral RI di Melbourne. Bersama-sama dengan Kepala Bidang
Ekonomi dari KJRI Melbourne, kelima formatur tersebut melakukan
persiapan-persiapan yang diperlukan seperti aspek organisasi dan usaha serta pelaksanaan rapat umum dari IBF-M. Formal launching dari
IBF-M dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2004 dengan dihadiri 170
pengusaha dari Indonesia dan Australia. 
d. Perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di
Melbourne
Kantor BKPM Pusat di Jakarta telah menugaskan pejabatnya di Australia
guna meningkatkan investasi pengusaha Australia di Indonesia. Saat ini,
Bapak Guyub S. Wiroso tengah ditugaskan di Melbourne sebagai wakil
BKPM di Victoria setelah sebelumnya ditugaskan di Sydney, NSW.
Pengalihan penugasan ini sejalan dengan semakin besarnya potensi
investasi dan peluang kerjasama Victoria dengan Indonesia yang perlu
ditingkatkan. Selama ini, KJRI Melbourne bekerjasama dengan pihak
perwakilan BKPM dalam menindaklanjuti permintaan investasi dan
perdagangan dari pengusaha Victoria. 



Hubungan Ekonomi Indonesia-Cina





Cina dan Malaysia menandatangani 8 kesepakatan kerjasama Kamis (28/04) di bidang-bidang pendidikan, kebudayaan dan teknologi. Usai kunjunganya ke Malaysia, PM Cina Wen Jiabao akan ke Indonesia mulai 28 hingga 30 April

Sekitar 20 Nota Kesepahaman atau MOU akan ditandatangani selama Perdana Menteri Jiabao di Jakarta. MOU itu meliputi kerja sama antar pemerintah kedua negara serta pihak swasta. Pemerintah menyatakan, seluruh MOU itu ditujukan untuk mendorong hubungan ekonomi perdagangan yang saling menguntungkan.
Hubungan dagang Indonesia-Cina memang terus meningkat, terutama setelah ditandatanganinya kerjasama Kemitraan Strategis pada tahun 2005.  Kunjungan resmi pertama  Perdana Menteri Jiabao ini mengukuhkan hal itu. 
Tetapi diluar itu, kalangan swasta memandang pemerintah harus bisa memanfaatkan kunjungan perdana menteri Cina itu, sebagai momentum untuk mendesakan revisi atas Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China (ACFTA) yang dinilai merugikan Indonesia. Apalagi karena saat ini Indonesia adalah ketua ASEAN. Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik, Natsir Mansyur .
“Namanya juga dagang, harus kita setara. Apalagi defisitnya sangat besar sekali 5,6 milyar. Yang paling cepet itu misalnya, barang Indonesia tidak lagi masuk melalui negara kedua atau negara ketiga masuk ke Cina. Tidak lagi melalui singapura, tidak lagi melalui Hongkong. Itu kan bisa cost logistic kita bisa kurangin. Yang lain misalnya transaksi perdagangan kita menggunakan Yuan atau Rupiah. Terus pertukaran data kita”
Desakan untuk merevisi perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China semakin menguat disuarakan pengusaha menjelang kunjungan Perdana Menteri Wen Jiabao. Ini karena menurut Mansur, Sejak perjanjian itu disepakati 1 Januari tahun lalu, produk jadi dari China membanjiri pasar domestik dan merugikan industri lokal.
Menurut ketua umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi, pemerintah harus bisa menarik investasi yang lebih besar dari Cina sebagai solusi atas defisit akibat perjanjian perdagangan bebas ACFTA.
“Saya mengharapkan ada komitment dia dalam membantu pembangunan infrastruktur kita. Paling sedikit power plant kita kan. Yang kedua dia membeli lebih banyak barang kita terutama barang remanufacturing kita, kalau bisa juga barang barang dari UKM -UKM kita itu lebih banyak dia membantu kita membuka pasar. You bisa bayangkan, Cina punya receive dari devisanya itu 3 trilyun dolar. Dia membeli financial paper Amerika saja lebih dari 1 trilyun dollar untuk membantu ekonomi Amerika. Kalau dia (Cina) itu merasa kita ini betul betul partnership dengan dia, sebenarnya dia kan bisa bantu kita untuk membangun infrastruktur kita dan kita kan membayar itu kembali”
Selain pertemuan bilateral, PM Jiabao juga dijadwalkan akan menghadiri acara forum bisnis yang akan mempertemukan pengusaha kedua Negara serta berkunjung ke Taman Makam Pahlawan Kalibata. Sebelum bertolak ke Indonesia, PM Wen Jiabao terlebih dahulu berkunjung ke Malaysia untuk menggelar pembicaraan dua hari dengan pejabat Negara. Kamis (28/04), Cina dan Malaysia menandatangani 8 kesepakatan kerjasama di bidang-bidang pendidikan, kebudayaan dan teknologi.



HUBUNGAN PERDAGANGAN INDONESIA DENGAN PAKISTAN

Politikindonesia - Indonesia dan Pakistan menyepakati perjanjian perdagangan bidang tertentu (Preferential Trade Agreement/PTA) untuk mendorong peningkatan nilai dan volume perdangan kedua negara.. Perjanjian yang ditargetkan mulai berlaku efektif awal 2012 tersebut, mencakup pengaturan tarif perdagangan untuk komoditi tertentu.

Kesepakatan itu ditandatangani Wakil Menteri Perdagangan RI Mahendra Siregar dan Wakil Menteri Perdagangan Pakistan Zafar Mehmood di kantor Kementerian Perdagangan Jakarta pada Jumat malam (16/09).

"Kesepakatan yang saling menguntungkan bagi Indonesia dan Pakistan ini akan menjadi landasan yang lebih kokoh bagi hubungan perdagangan dan ekonomi kedua negara," ungkap  Mahendra.

Menurut Mahendra, perjanjian yang ditargetkan mulai berlaku efektif awal 2012 tersebut, menurut dia, mencakup pengaturan tarif perdagangan untuk komoditi tertentu antara kedua negara.  Pengaturan tarif yang dimaksud, antara lain meliputi penyesuaian tarif bea masuk minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) Indonesia ke Pakistan dan tarif bea masuk jeruk kino Pakistan ke Indonesia.

Untuk hal ini Pakistan memberikan potongan tarif bea masuk CPO Indonesia dengan besaran setara dengan potongan tarif yang diberikan terhadap CPO Malaysia, yang notabene sudah punya perjanjian perdagangan bebas dengan negara itu.

Sementara itu, Zafar menyatakan bahwa Indonesia membebaskan tarif bea masuk jeruk kino Pakistan. "Jadi jeruk Pakistan akan mendapat perlakuan yang sama dengan jeruk yang diekspor negara lain ke Indonesia," ujar Zafar.

Baik Zafar maupun Mahendra berharap perjanjian perdagangan itu bisa mendorong peningkatan nilai dan volume perdagangan antara kedua negara.

Lebih jauh, Zafar menjelaskan bahwa penandatanganan kesepakatan PTA tersebut akan menjadi proses awal dari pembicaraan perjanjian perdagangan bebas antara kedua negara. Untuk itu, tahun depan pemerintah Pakistan mengundang delegasi Indonesia untuk memulai pembicaraan tentang perjanjian kerja sama perdagangan bebas antara kedua negara.

Berdasarkan catatan, Indonesia dan Pakistan sudah memulai perundingan PTA sejak tahun 2005 dan telah melakukan delapan kali putaran perundingan sampai perjanjian kerja sama tersebut disepakati.

Pemerintah Indonesia sempat menghentikan sementara perundingan kerja sama tersebut karena setelah putaran perundingan yang berlangsung lama Pakistan tidak bersedia memberikan fleksibilitas seperti yang dilakukan Indonesia. Kepentingan kedua negara pada komoditas tertentu seperti jeruk kino, CPO, sorbitol, keramik dan kertas juga sempat membuat negosiasi berjalan alot.

Menurut data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor Indonesia ke Pakistan pada 2009 sebanyak 665,29 juta dolar AS dan pada 2010 sebanyak 688,19 juta dolar AS.  Total perdagangan Indonesia dan Pakistan tahun lalu tercatat 787,42 juta dolar AS.

Indonesia antara lain mengekspor batubara, minyak sawit, kakao, karet, teh, keramik dan kertas ke Pakistan. Sementara komoditas ekspor Pakistan ke Indonesia di antaranya kapas, kulit, kain, jeruk kino, dan produk

2 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

  2. LEGENDAQQ.NET
    Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq.Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
    - Domino99
    - BandarQ
    - Poker
    - AduQ
    - Capsa Susun
    - Bandar Poker
    - Sakong Online
    - Bandar 66

    Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ.Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ.Net :
    - Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
    - Kartu Anda Akan Lebih Bagus
    - Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
    - Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
    - Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
    - Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
    - Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
    - Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
    - LegendaQQ.Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
    - Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.

    Fasilitas BANK yang di sediakan :
    - BCA
    - Mandiri
    - BNI
    - BRI
    - Danamon

    Tunggu Apa Lagi Guyss..
    Let's Join With Us At LegendaQQ.Net ^^
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
    - BBM : 2AE190C9
    - Facebook : LegendaqqPoker

    Link Alternatif :
    - www.legendaqq(dot)net
    - www.legendapelangi(dot)com
    NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^

    ReplyDelete